A. Populasi
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous =
rakyat, berarti penduduk. Didalam pelajaran ekologi, populasi adalah sekelompok
individu yang sejenis. Apabila kita membicarakan populasi, haruslah disebut
jenis individu yang dibicarakan dengan menentukan batas – batas waktunya serta
tempatnya. Jadi, populasi adalah Kumpulan individu sejenis yang hidup pada
suatu daerah dan waktu tertentu.
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama, yang
hidup pada suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya
saja tanaman padi di persawahan begitu juga dengan perumputan atau serangga
yang ada.
Ahli ekologi memastikan dan menganalisis jumlah dan
pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan
kondisi lingkungan.
B. Sifat – sifat yang dimiliki populasi
1. Kerapatan atau
kepadatan.
Kerapatan lazim digunakan pada tumbuhan, sedangkan kepadatan biasanya
digunakan pada manusia. Populasi organisme pada suatu daerah tidak akan tetap dari
waktu ke waktu berikutnya. Jika jumlah populasi suatu jenis berubah, kepadatan
populasinya juga akan berubah. Ada dua hal yang mempengaruhi perubahan
kepadatan populasi organisme pada suatu daerah.
·
Adanya individu yang datang, yaitu individu yang lahir dan yang datang dari
tempat lain atau imigrasi.
·
Adanya individu yang pergi, yaitu individu yang mati daan yang pergi
pindah ke tampat lain atau emigrasi.
Apabila luas suatu daerah tetap dan jumlahnya individu yang datang lebih
besar daripada yang pergi maka kepadatan populasi akan mengecil. Pada suatu
daerah yang tersedia cukup ruang dan makanan akan cenderung mendorong
bertambahnya jumlah individu. Hal itu akan meningkatkan jumlah populasi
sekaligus meningkatkan kepadatan populasi. Meningkatnya jumlah populasi
organisme pada suatu daerah akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan populasi.
Pertumbuhan populasi akan terus berlangsung selama lingkungan mampu menunjang
kehidupan. Apabila populasi sudah mencapai titik maksimum atau melebihi daya
dukung lingkungan akan menurun.
Kecepatan pertumbuhan populasi pada dasarnya bergantung pada rasio
antara natalitas dengan mortalitas. Apabila natalitas lebih besar dari pada
mortalitas, pertumbuhan populasinya meningkat. Apabila natalitas lebih kecil
dari pada mortalitas, pertumbuhan populasinya menurun.
2. Natalitas (angka
Kelahiran)
Natalitas atau angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan jumlah
individu baru yang menyebabkan populasi bertambah per satuan waktu. Dengan
demikan, meningkatnya natalitas merupakan faktor pendorong meningkatnya
pertumbuhan populasi.
3. Mortalitas (angka
Kematian)
Mortalitas atau angka kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah
pengurangan individu per satuan waktu. Terjadinya kematian merupakan salah satu
faktor utama yang mengontrol ukuran suatu populasi. Populasi organisme pada
suatu ekosistem senantiasa mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang
tampak jelas dan ada pula yang tidak jelas.
4. Bentuk pertumbuhan,
Penyebaran umur dan perkembangan populasi.
Penyebaran umur merupakan cirri atau sifat penting populasi yang
mempengaruhi natalitas dan mortalitas. Karena itu suatu populasi menentukan
status reproduktif yang sedang berlansung dari populasi dan menyatakan apa yang
dapat diharapkan pada masa mendatang. Biasanya populasi yang sedang berkembang
cepat mengandung sebagian besar individu – individu muda, populasi yang
stasioner memiliki umur yang lebih merata dan populasi yang menurun akan
mengandung sebagian besar individu –individu yang berumur tua. Jika dikaji
lebih dalam maka terdapat tiga umur ekologi yaitu prereproduktif, reproduktif
dan posreproduktif.
5. Perluasan atau
penyebaran populasi.
Perluasan atau penyebaran populasi
adalah gerakan individu – individu atau anak – anaknya kedalam atau
keluar darerah dari populasi. Ada tiga bentuk penyebaran populasi yaitu sebagai
berikut:
Emigrasi yaitu gerakan keluar atau kepergian
individu keluar dari batas – batas tempat populasi sehingga populasinya
berkurang.
Imigrasi yaitu gerakan kedalam batas – batas tempat
populasi, sehingga populasi bertambah.
Migrasi yaitu berangkat (pergi) dan dating (kembai)
secara periodic.
6. Mempunyai sifat –
sifat genetic yang berhubungan secara lansung dengan ekologi, yaitu :
beradaptasi, keserasian, reproduktif dan ketahanan.
C. Komunitas
Komunitas ialah
kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu
yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki
derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan
populasi.
Dalam tingkatan
komunitas ciri, sifat dan kemampuannya lebih tinggi dari populasi misalnya
dalam hal interaksi. Dalam komunitas bisa terjadi interaksi antar populasi,
tidak hanya antar individu-spesies seperti pada populasi. Hubungan antar
populasi ini menggambarkan berbagai keadaan yaitu bisa saling menguntungkan
sehingga terwujud sutau hubungan timbal balik yang positif bagi kedua belah
pihak (mutualisme). Sebaliknya bisa juga terjadi hubungan salah satu pihak
dirugikan (parasitisme).
Yang harus diperhatikan bila suatu komunitas sudah
terbentuk, maka populasi-populasi yang ada haruslah hidup berdampingan atau
bertetangga satu sama lainnya. Dalam biosistem komunitas ini berasosiasi dengan
komponen non hidup (abiotik) membentuk suatu ekosistem.
1. Nama Komunitas
Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan
mengenai sifat-sifat komunitas tersebut. Cara yang paling sederhana, memberi
nama itu dengan menggunakan kata-kata yang dapat menunjukkan bagaimana wujud
komunitas seperti padang rumput, padang pasir, hutan jati. Cara yang paling
baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang
jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak. Ringkasannya pemberian nama
komunitas dapat berdasarkan :
a. Bentuk
atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya
seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae,
dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil
b. Berdasarkan habitat fisik dari komunitas,
seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas
pantai pasir, komunitas lautan, dll
c.
Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda
fungsional misalnya tipe metabolisme komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan
alam seperti iklim, misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah hujan yang
terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut hutan hujan tropik.
2. Macam-macam
Komunitas
Di
alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi
dalam dua bagian yaitu:
a. Komunitas akuatik, misalnya yang terdapat di
laut, danau, sungai, parit atau kolam.
b. Komunitas terestrial, yaitu kelompok organisme
yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll.
Struktur
Komunitas
1.
Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas.
Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan
perkembangbiakan organisme.
2.
Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi
kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di
dalam suatu habitat.
Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau
biomassa per unit contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan
penangkapan
3.
Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju
ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat
diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan
fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses ini berakhir dengan
sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam tingkat ini
komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir suksesi merupakan
pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat
sesuai dengan lingkungannya.
Menurut konsep mutahir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.
BalasHapusmaaf maksud kata mantap di kalimat itu apa ya? bisa dijelaskan???