Senin, 24 April 2017

KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN




Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

Klasifikasi Tenaga Kerja

Berdasarkan penduduknya

  • Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
  • Bukan tenaga kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.

Berdasarkan batas kerja

  • Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
  • Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:
  1. Anak sekolah dan mahasiswa
  2. para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan
  3. parapengangguran sukarela

Berdasarkan kualitasnya

  • Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru dan lain-lain.
  • Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apotik,mekanik dan lain-lain.
  • Tenaga kerja tidak terdidik
Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.

Masalah Ketenagakerjaan

Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.
  • Rendahnya kualitas tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan denganmelihat tingkat pendidikan negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadaprendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.
  • Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.
  • Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa, Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sector Pertanian, perkebunan, dan kehutanan.Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah lain masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan semakin banyak.

Jenis & macam pengangguran

Berdasarkan jam kerja

Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
  • Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
  • Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
  • Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Berdasarkan penyebab terjadinya

Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
  • Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
  • Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
  • Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
  1. Akibat permintaan berkurang
  2. Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
  3. Akibat kebijakan pemerintah
  • Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam,pedagang durian yang menanti musim durian
  • Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
  • Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
  • Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).

Penyebab Pengangguran

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerjayang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis  yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti indonesia dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Akibat pengangguran

Bagi perekonomian negara

  1. Penurunan pendapatan perkapita.
  2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
  3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.

Bagi masyarakat

  1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
  2. Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
  3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik

Kebijakan-Kebijakan Pengangguran

Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.

Cara Mengatasi Pengangguran Struktural

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
  • Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
  • Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
  • Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
  • Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.

Cara Mengatasi Pengangguran Friksional

Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
  • Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
  • Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
  • Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
  • Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektoragraris dan sektor formal lainnya.
  • Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembztan, jalan raya.

Cara Mengatasi Pengangguran Musiman

Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.
  • Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
  • Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu

http://eknmi.blogspot.co.id/2013/01/ketenagakerjaan-dan-pengangguran.html

Jumat, 25 Maret 2016

PERSEBARAN SEJARAH MAKHLUK HIDUP


1.      Persebaran Makhluk Hidup
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran organisme di muka bumi. Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan, spesies-spesies  berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadp daerah yang ditempatinya. Persebaran organisme di bumi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sejarah geologi, dan penghambat fisik
a.       Faktor Lingkungan
Dua faktor lingkunganutama yang berpengaruh terhadp persebaran makhluk hidup adalah faktor abiotik (daratan, perairan, dan lintang geografis) dan biotik (tumbuhan, hewan dan jasad renik (mikroorganisme).
b.      Faktor Sejarah Geologi
Saat dunia masih bersatu dalam bentuk Pangaea, kira-kira 200 juta tahun lalu, suatu spesies berada dalam pada daerah dan bentuk yang sama. Kemudian seiring berjalannya waktu benua-benua mulai memisahkan diri. Spesies-spesies yang awalnya hidup dalam daratan yang sama kemudian terpisah. Spesies yang terpisah tersebut masing-masing mendapatkan lingkungan yang berbeda. Spesies yang terpisah tersebut mulai beradaptasi dan mengubah bentuk dan fungsi tubuhnya sesuai dengan keadaan lingkungannya. Dengan demikian karena perubahan bentuk dan fungsi tubuhnya maka terbentuklah subspesies.
c.        Faktor Penghambat Fisik
Faktor penghambat fisik disebut juga penghalang geografi atau barrier (isolasi geografi) seperti daratan (land barrier), perairan (water barrier), dan penggentingan daratan (isthmus). Contohnya adalah: gunung yang tinggi, padang pasir, sungai atau lautan membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies. Contoh kasusnya adalah terjadinya subspesies burung finch di kepulauan Galapagos akibat isolasi geografis. Di kepulauan tersebut, Charles Darwin menemukan 14 spesies burung finch yang diduga berasal dari satu jenis burung finch dari Amerika Selatan. Perbedaan burung finch tersebut akibat keadaan lingkungan yang berbeda. Perbedaannya terletak pada ukuran dan bentuk paruhnya. Perbedaan ini ada hubungannya dengan jenis makanan.
a.       Persebaran Tumbuhan dan Hewan
Garis lintang bumi (lattude) menunjukkan terdapatnya 4 wilayah iklim di bumi, yaitu tropis, subtropis, dingin, dan kutub. Perbedaan iklim tersebut, selain jenis tanahnya akan memberikan perbedaan jenis tumbuhan yang hidup di sana karena faktor adaptasi dengan lingkungan. Dengan ketinggian lahan dari permukaan laut sampai ke puncak gunung yang paling tinggi (altitude) juga menunjukkan perbedaan iklim yang mirip, yang menyebabkan pada dataran rendah sampai ke dataran tinggi didiami oleh tumbuhan yang berbeda-beda.
Pada persebaran hewan lebih ditentukan oleh letak/wilayah geografis (zoogeografis). Di bumi, daerah persebaran hewan (zoogeografi) dibedakan menjadi enam lokasi berdasarkan persamaan fauna, yaitu: 1) Palearktik (palearctic) yang meliputi Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, dan Gurun Sahara sebelah Utara, 2) Nearktik (nearctic) yaitu Amerika Utara, 3) Neotropis (neotropical) yaitu Amerika Selatan bagian tengah, 4) Oriental meliputi Asia dan Himalaya bagian Selatan; 5) Etiopia (ethiopian) yaitu Afrika, dan 6) Australia (australian) meliputi Australia dan pulau-pulau sekitarnya.

1.      Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup
Menurut suatu teori, organisme sekarang adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Evolusi kehidupan adalah suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang perlahan-lahan dan mungkin memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun. Teori tersebut menyebutkan bahwa organisme yang mula-mula ada di dunia berupa organisme bersel tunggal dan organisme ini berasal dari agregasi molekul-molekul yang ada.
Bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme bersel tunggal itu  tersebut menjadi makhluk hidup bersel banyak? Salah satu dugaan ini adalah yaitu: Biosfer: suatu dunia kehidupan di Bumi kita ini komponennya menjadi suatu subsistem. Maka sebagai suatu subsistem organisme itu dibentuk oleh materi dan energy yang tersedia dalam biosfer pula. Karena dalam biosfer berlaku hukum Termodinamika I dan II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan hukum tersebut.
Hukum Termodinamika I:
Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap yang berubah hanya bentuknya.
Contohnya: Energi listrik berubah menjadi energi mekanik, energi mekanis berubah   menjadi energi panas.
Hukum Termodinamika II:
Bila suatu sistem dibiarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami penguraian kearah yang paling tidak teratur.
Berkaitan dengan hukum I dan II tersebut, organisme akan menjadi suatu jalur arus energi. Dalam tubuh organisme, energi akan mengalami sebagai suatu sistem. Kalau dibiarkan begitu saja maka organisme akan cendrung kea rah kerusakan yang paling parah. Sebaliknya, organisme sebagai suatu sistem akan mempertahankan diri dari perlakuan hukum tersebut. Organisme dapat mempertahankan diri dengan adanya kemampuan pelestarian diri, sedangkan kemampuan ini adalah bagian dari proses evolusi.

Perkembangan lain, yaitu adanya suatu kerjasama antara organisme, sehingga akan membentuk kalori. Dengan alas an yang sama pula terjadi gejala perkembangan menuju kearah pembentukan organisme bersel banyak. Kemudian berkembanglah apa yang dinamakan organisme bersel banyak seperti halnya organisme uniselluler, organisme multiselluler ini berkembang menjadi beraneka ragam organisasi lainnya.

BIOSFER DAN MAKHLUK HIDUP

A.    Biosfer
Setelah bola Bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua, danau, sungai, dan lautan pada kira-kira 2250 juta tahun lalu, terbentuklah biosfer, yaitu suatu tempat tinggal tempat makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk terbentuk sistem hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi yang mengelilinginya. Tempat dan sistem itulah yang disebut biosfer.

Suatu benda dinyatakan sebagai benda hidup atau makhluk hidup jika memiliki ciri-ciri:
1. Melakukan pertukaran zat atau metabolisme, artinya adanya zat yang masuk dan keluar
2. Tumbuh, artinya bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak
3. Melakukan reproduksi atau berkembang biak
4. Memiliki iritabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu
5. Memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.

Sebelum makhluk hidup muncul di permukaan Bumi, yang ada hanya biosfer, yaitu lingkungan fisik saja. Oleh karena itu, timbulah pertanyaan dari mana dan bagaimana makhluk hidup itu menghuni bumi itu? Berikut beberapa teorinya, yaitu antara lain:
1. Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahwa makhluk hidup datang dari Bumi dari bagian lain alam semesta ini. Diperkirakan bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup dan benda hidup itu merupakan suatu partikel-partikel kecil. Teori ini berdasarkan dua asumsi bahwa
a. Benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini,
b. Hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antar benda angkasa bumi.
2. Teori Pfluger, yang menyatakan bahwa Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN). Senyawa tersebut dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
3. Teorp Moore, yang menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah hidup.
4. Teori alem yang menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis Bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, sulfur, dalam genangan air di muka bumi akan membentuk zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.
5. Teori Transendental atau dari ciptaan yang merupakan jawaban secara religi bahwa benda hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Maha Kuasa di luar jangkauan Sains.

B.     Evolusi Kehidupan
Dalam teori evolusi, dikatakan bahwa makhluk yang mula-mula adalah sangat sederhana tingkatnya, bersel tunggal dan hidup dari bahan anorganis, sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan itu sebagian berubah menjadi hewan, yang selanjutnya berevolusi menjadi makhluk yang beraneka ragam seperti kehidupan masa kini.
            Tentang hal tersebut, Lamarck berpendapat bahwa evolusi merupakan akibat pewarisan sifat-sifat induk kepada keturunannya. Makhluk yang tidak sama harus berkopetisi untuk mencari makan. Darwin mengemukakan huku seleksi alam sebagai penyebab evolusi :
1.      Semua makhluk berjuang untuk hidup.
2.      Yang lestari ialah yang paling kuat.
Petunjuk evolusi dapat kita lihat dari :
1.      Geologi dan palaentalogi
2.      Morfologi dan anatomi perbandingan
3.      Raksi fisiologis perbandingan
4.      Penyebaran makhluk di muka Bumi
5.      Embyologi

Sejarah kehidupan di muka bumi :
1.      Era Azoikum (5 ribu juta tahun yang lalu)
·         Zaman sebelum ada kehidupan.
2.      Era Archeozoikum (2-3 ribu tahun yang lalu)
·         Munculnya makhluk pertama, atau disebut juga zaman purba.
3.      Era Proterozoikum (seribu juta tahun yang lalu)
·         Makhluk yang pertama mengalami evolusi menjadi makhluk bersel tunggal (bakteri, Alga, dan Protozoa)
·         Periode kambrium(Trilobita dan Brachiopoda)
·         Periode Ordo-vici (munculnya hewan Cepalopoda dan ikan)
·         Periode Silur ( Scorpio, Crinoidea dan karang)
·         Periode Devon ( ikan, permulaan hutan dan amphibia )
·         Periode Karbon bawah (Kormofita)
·         Periode Karbon atas ( Raptilia dan insect)
·         Periode Perm (jenis reptilian)
4.      Era Paleozikum (200-600 juta tahun yang lalu)
5.      Era Mezozoikum (230-135 juta tahun yang lalu)
·         Periode Trias (dinosaurus)
·         Periode Yura (Burung)
·         Periode Kreta( reptilia dan Anthofita)

6.      Era Cenozoikum atau Nezoikum
·         Periode Tersier (70- 10 juta tahun yang lalu)
manusia primitive dan hewan lainnya
·         Periode Kuarter (6 juta tahun yang lalu)
o   Plaistosen atau Deluvium (Manusia Purba)

o   Holocen atau Alluviun (Makhluk lainnya).

KONSEP SUMBER DAYA ALAM

 A.   Penggolongan Sumber Daya Alam
1.  Berdasarkan Pembentukannya
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jika dimanfaatkan tidak akan habis karena dapat diperbaharui kembali dengan budi daya maupun secara alami.
Pembaharuan bisa dilakukan melalui dua cara:
1)    Reproduksi, terjadi pada sumber daya alam hayati karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu bertambah.
2)    Siklus, terjadi pada air, udara, tanah, dan energi matahari dapat diperbaharui dengan proses yang melingkar membentuk siklus.


b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jika dimanfaatkan terus-menerus akan habis, karena tidak dapat diperbaharui.
Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya:
1)    Sumber daya alam yang tidak cepat habis, karena nilai konsumtif terhadap barang itu relatif kecil.
Contoh: Intan, emas, dan batu permata.
2)    SDA yang cepat habis, karena nilai konsumtif akan barang ini relatif tinggi.
Contoh: gas alam, batu bara, dan minyak bumi.
2.  Berdasarkan bagian atau bentuk yang dimanfaatkan
a.  Sumber daya alam materi, adalah materi yang berupa benda mati diambil dari alam melalui penambangan dan pengolahan sehingga bermanfaat. Contoh: batu kapur dan tanah liat diolah menjadi semen sebagai bahan bangunan.
b.  Sumber daya alam hayati, terdiri dari tumbuhan dan hewan.
c.  Sumber daya alam energi, contoh: bahan bakar minyak, gas alam, batu bara, dan kayu  bakar dimanfaatkan untuk memasak dan menggerakkan kendaraan atau mesin.
d.  Sumber daya alam ruang, adalah ruang atau tempat yang diperlukan manusia untuk hidup. Contoh: tempat tinggal, tempat bermain, ruang untuk mata pencaharian.
e. Sumber daya alam waktu, adanya waktu terikat dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya. Contoh: saat musim kemarau sulit mendapat air, akibat mengganggu tanaman pertanian.

A.    TANAH
Tanah adalah lapisan kulit bumi paling luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan yang dalam proses terjadinya telah bercampur dengan bermacam-macam bahan organis.
Jenis-Jenis Tanah di Indonesia
a. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan (bahan organik). Tanah jenis ini terdapat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian.
b. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang dikeluarkan oleh gunung berapi. Jenis tanah ini terdapat di Pulau Jawa (Utara), Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera dan Sulawesi.
c. Tanah Podzol
Tanah podzol adalah tanah yang terjadi karena pengaruh suhu rendah dan curah hujan tinggi. Jenis tanah ini terdapat di pegunungan tinggi.

d. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah yang terjadi karena suhu tinggi dan curah hujan tinggi, mengakibatkan berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan larut dan meninggalkan sisa oksidasi besi dan aluminium. Tanah ini terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat,dan Kalimantan Barat.
e. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen, tidak terstruktur. Tanah pasir terdapat di Pantai Barat Sumatera Barat, Jawa Timur,dan Sulawesi.
f.   Tanah Gambut
Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air. Karena kekurangan unsur hara dan peredaran udara di dalamnya tidak lancar, proses penghancuran tanah sempurna. Tanah ini terdapat di Pantai Timur Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya.
g. Tanah Mergel
Tanah mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur, pasir, dan tanah liat. Pembentukan tanah ini dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Tanah ini banyak terdapat di lereng pegunungan dan dataran rendah, misalnya Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara.
h. Tanah Kapur (Renzina)
Tanah kapur adalah tanah yang terjadi dari bahan induk kapur (batu endapan) dan telah mengalami laterisasi lemah. Jenis tanah ini terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan di Sumatera.
i.   Tanah Padas
Tanah padas adalah tanah yang amat padat karena mineral di dalamnya dikeluarkan oleh air yang terdapat di lapisan tanah sebelah atasnya. Jenis tanah ini terdapat hampir diseluruh wilayah Indonesia.
j.   Tanah Endapan
Tanah endapan adalah tanah yang terjadi akibat pengendapan batuan induk yang telah mengalami proses pelarutan dan pada umumnya merupakan tanah yang subur. Jenis tanah ini terdapat di Jawa bagian utara, di Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian barat, dan Selatan.
Jenis tanah endapan adalah:
1)    Tanah endapan laterit
2)    Tanah endapan pasir, dan
3)    Tanah endapan vulkanis.
k. Tanah Terrarosa
Tanah terrarosa adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanah ini banyak terdapat di dasar dolina-dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur di daerah batu kapur. Tanah ini banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatera.

B.     AIR
Air yang meresap ke dalam tanah akan menempati pori-pori batuan sebagai air tanah. Kedalaman air tanah berbeda-beda tergantung pada tinggi-rendahnya permukaan bumi dan musim yang sedang berlaku.
Berdasarkan hal itu, dapat dibedakan menjadi dua:
1.    Air di Daratan
a.    Air permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di atas permukaan bumi dan dapat terlihat wujudnya. Air permukaan meliputi sungai, danan, rawa, daerah aliran sungai, teluk, selat, laut/lautan.
1) Sungai
Sungai adalah bagian daratan yang lebih rendah dari daerah sekitarnya sehingga menjadi tempat aliran air.
Berdasarkan sumber airnya,dibedakan tiga:
a) Sungai hujan, sumber airnya berasal dari hujan.
b) Sungai gletser, sumber airnya berasal dari gletser yang mencair.
c) Sungai campuran.
Berdasarkan keadaan airnya sepanjang tahun:
a) Sungai permanen, sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun.
b) Sungai periodik, sungai yang airnya tidak tetap sepanjang tahun. Pada musim hujan airnya meluap dan pada musim kemarau airnya kering.
2)  Danau
Danau adalah cekungan di daratan yang berisi air. Permukaannya lebih tinggi dari permukaan air laut.
Berdasarkan proses terjadinya, danau terbagi atas:
a) Danau tektonik, terjadi akibat tenaga tektonik. Contoh: Danau Tanganyika dan Danau Nyassa.
b) Danau bendungan, terjadinya karena terbendungnya oleh alam (seperti Danau Laut Tawar di Aceh dan Danau Tordano di Sulawesi Utara) dan oleh manusia (seperti Waduk Jatiluhur, Waduk Sanguling, Waduk Cirata di Jawa Barat, dll).
c) Danau Karit, terjadi karena larutnya batuan kapur. Misalnya Dolin, Polye dan Lokva di daerah Gunung Kidul.
d)         Danau Vulkanik, terjadi karena adanya gunung berapi yang meletus dan mengeluarkan ekshalasi.
Danau vulkanik ada 3 macam:
(1)   Danau Kawah, terjadi karena kawah yang meletus atau kepundan gunung api tergenang air hujan.
(2)   Danau Maar, merupakan lubang berbentuk corong yang terjadi sesudah letusan gunung api dan lubang tersebut terisi air hujan.
(3)   Danau Kaldera, terjadi karena peletusannya yang kuat.
e) Danau Tektovulkanik, terjadi karena adanya tenaga tektonik vulkanik. Misalnya Danau Toba, Batur dan Dana Ranau.
3) Rawa
a) Rawa selalu tergenang, kadar keasamannya tinggi, di dasarnya terdapat gambut yang tebal.
b) Rawa yang mengalami pergantian air, terjadi karena pengaruh pasang naik dan surut. Airnya tidak terlalu asam dan lapisan gambut di dasarnya tidak terlalu tebal.

b.    Air Bawah Tanah
Air bawah tanah (air tanah) ialah air yang terdapat pada pori-pori batuan. Beberapa macam air tanah, sebagai berikut:
1) Air tanah dangkal, adalah air yang terdapat di atas lapisan kedap air yang paling dekat dengan permukaan bumi.
2) Air tanah dalam, ialah air tanah yang terdapat pada lapisan air. Salah satu sumber air yang berasal dari air tanah dalam adalah sumber air artesis.
2.    Air di Lautan (Air Laut)
Berdasarkan kedalamannya, digolongkan menjadi empat:
a. Wilayah pasang (Zona Lithoral)
Tergenang pada waktu pasang dan kering pada waktu surut.
b. Wilayah laut dangkal (Zone Neritis)
Mempunyai kedalaman sampai 200 meter. Sinar matahari masih dapat menembus sampai ke dasar laut.
c. Wilayah laut dalam (Zone Bathyal)
Kedalamannya antara 200-1000 meter. Matahari tidak dapat menembus ke dasar laut.
d. Wilayah laut sangat dalam (Zone Abysad)
Kedalamannya lebih dari 1000 meter. Merupakan wilayah yang gelap karena sinar matahari tidak dapat menembus ke dasar laut.
Wilayah laut di Indonesia berdasarkan terjadinya:
a. Laut Regresi, terjadi karena menyempitnya luas permukaan laut diseluruh dunia akibat turunnya permukaan laut.
b. Laut Transegresi, terjadi karena genangan air laut terhadap daratan sebagai akibat naiknya permukaan air laut.
c. Laut Ingresi, adalah laut dalam yang makin dalam akibat dasar laut yang bergerak turun.
Berdasarkan letaknya terhadap benua:
a. Laut Tepi, adalah laut yang letaknya di tepi benua.
b. Laut Pedalaman, letaknya di pedalaman suatu benua.
c. Laut Tengah, laut yang diapit oleh dua benua atau lebih.
Berdasarkan sifat fìisik dan kimianya:
a. Suhu Air Laut
Makin dalam laut makin rendah suhu air laut karena sumber suhu air laut adalah penyinaran matahari.
b. Kadar Garam Air Laut (Salinitas)
Tinggi rendahnya kadar garam bergantung pada faktor penguapan, curah hujan, dan jumlah sungai yang bermuara ke laut.
c. Gerakan Air Laut
Gerakan air laut terdiri atas ombak (gelombang), arus laut, pasang naik dan pasang surut.

C.     UDARA
Udara adalah campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang di atas bumi. Lapisan udara atau uap yang sudah terbentuk oleh kekuatan dan proses alam sehingga bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup.
1. Pemanfaatan udara untuk kehidupan
a. Pernapasan manusia dan binatang
b. Pernapasan dan fotosintesis tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain.
2. Manfaat gerakan udara (angin) bagi kehidupan
a. Salah satu medium untuk merambatkan bunyi dan cahaya
b. Untuk pelayaran, perhubungan, dan komunikasi
c. Untuk kincir angin
d. Untuk kegiatan nelayan

E.   BARANG TAMBANG
Barang tambang merupakan sumber daya yang banyak dibutuhkan untuk kehidupan manusia, pendukung pembangunan, dan bahan dasar industri.
1. Jenis dan Persebaran Barang Tambang.
Digolongkan sebagai berikut:
a. Barang Tambang Energi, terdiri atas minyak bumi, gas bumi dan batu bara.
b. Barang Tambang Mineral Logam, terdiri atas timah, bauksit/aluminium, besi, tembaga, nikel, emas, perak, dan mangan.
c. Barang Tambang Mineral Bukan Logam/Tambang Industri, terdiri atas intan, belerang, fosfat, gamping/batu kapur, lempung/tanah liat, marmer, batu, pasir, dan lain-lain.
2. Persebaran Barang Tambang di Indonesia.
a. Minyak Bumi, terdapat di Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Seram, dan Irian Jaya.
b. Gas Bumi, terdapat di Bontang dandi Arun.
c. Batu Bara, terdapt di Ombilin/Sawahlunto, Bukit Asam, dal Kalimantan Timur.
d. Timah Putih, terdapat di Bangka, di Belitung, Sinkep, dan Bangkinang.
e. Bauksit/Aluminium, terdapat di Bintan.
f. Tembaga, terdapat di Tembaga Pura di Irian Jaya.
g. Besi, bijih besi terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Sedangkan pasir besi ditemukan di Lampung, pantai selatan Jawa Tengah.
h. Nikel, terdapat di Sulawesi Tenggara (Bulubulang, Pomala Utara dan Selatan).
i.   Emas dan Perak, tambang emas utama di Cikotok.
j.   Bahan Tambang Industri
1) Intan, terdapat di Cempaka, Kal-Sel.
2) Belerang, terdapat di sekitar kepundan gunung api.
3) Batu gamping/kapur, terdapat di Pegunungan kapur Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Tenggara, Bali, dan Irian Jaya bagian Selatan.
4) Marmer atau Batu Pualam, terdapat di Trenggalek dan Tulung Agung (Jawa Timur), di dekat Banjarnegara Jawa Tengah, dan Lampung.
5) Fosfat, terdapat di Pegunungan kapur dan di Pulau Jawa.
6) Aspal, terdapat di Pulau Buton dan Sulawesi Tenggara.
3. Peranan Barang Tambang dan Pembangunan Indonesia.
a. Untuk memenuhi kebutuhan lokal
b. Untuk memenuhi kebutuhan nasional
c. Sebagai sumber devisa negara
d. Sebagai bahan batu industri

F.    PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
Pemanfaatan sumber daya alam dapat mengganggu keseimbangan ekologi. Oleh karena itu, harus memperhatikan sifat dan ciri sumber daya alam itu.
1. Bentuk kerusakan sumber daya alam
Agar pemanfaatan sumber daya alam tetap lestari, beberapa hal perlu diperhatikan:
a. Hemat dan memperhatikan kebutuhan untuk masa depan.
b. Mencapai efektivitas pemakaian tertinggi.
c. Tidak mengganggu keutuhan sumber daya lain dan lingkungan sekitar.
2. Usah Pelestarian Sumber Daya Alam
a. Usaha Preventif (Pencegahan)
Dilakukan sebelum suatu permasalahan timbul, yaitu dengan menggunakan kemampuan melihat atau menjangkau kemasa yang akan datang.
b. Usaha Kuratif (bersifat perbaikan)
Suatu usaha yang dilakukan setelah kerusakan terjadi. Jadi, usaha kuratif berupa rehabilitasi situasi agar kerugian dapat dikurangi.